Ipda. Sabar : " Dilihat Dari Luka Sayatan Yang Terdapat Dileher Mayat Korban, Kemungkinan korban Dibunuh. - Gemasab Pos

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Minggu, 13 Januari 2019

Ipda. Sabar : " Dilihat Dari Luka Sayatan Yang Terdapat Dileher Mayat Korban, Kemungkinan korban Dibunuh.


LAHAT. GEMASAB POS. -- Ini kenyataan 'pahit' yang harus diterima Suryani (40) warga Desa Prabumenang, Kecamatan Merapi Timur Kabupaten Lahat. Dirinya harus kehilangan Sang suami tercinta Zainal Abidin dengan cara tragis, kejadian begitu cepat.  Pada Minggu (13/01/19) sekira pukul 07.00 WIB. Sang suami pamit kepadanya untuk buang air ke sungai yang berjarak sekira 30 meter dari kediamanya.

"Suami pamit mau ke sungai buang air.  Nah,  sekitar lima menit dari rumah, saya mendengar ia menjerit. Saya pun kaget dan segera menghampiri,"ungkap Suryani.

Bak disambar petir,  setibanya ditepian sungai ia melihat suaminya sudah jatuh di sungai dengan luka robek dibagian leher. Ia pun berupaya meminta bantuan warga lain dengan berteriak minta tolong.

Kapolres Lahat. AKBP. Ferry Harahap SIK. Msi, melalui Kasubag Humas, Ipda. Sabar T, membenarkan kejadian tersebut.  Menurutnya, setelah mendapat laporan Kades setempat, anggota Polsek Merapi segera mendatangi dan melakukan olah TKP. Dari pemeriksaan terdapat luka sayatan di leher lebar kurang lebih 2 cm, panjang kurang lebih 5 cm dan dalamnya kurang lebih 1 cm. Kemudian sekitar pukul 10.10 WIB, mayat di bawa ke RSUD. Lahat dengan menggunakan mobil Patroli Polsek Merapi untuk dilakukan visum.

“Penyebab kematian korban masih dalam penyelidikan pihak Polsek Merapi. Dilihat dari luka sayatan yang terdapat di leher mayat korban, kemungkinan korban dibunuh,” ujar Sabar.

Disisi lain,  penderitaan keluarga Suryani bertambah. Pasalnya,  setelah jenazah Sang Suami dibawa ke RSUD. Untuk divisum, saat akan mengambil jenazah pihak keluarga harus membayar Rp.1.7 juta.  Pihak keluarga sangat keberatan, apalagi korban merupakan orang yang tak mampu.

 "Kami pihak keluarga sangat keberatan, meski sudah kami bayar.  Sudah tertimpa musibah terus harus keluarkan uang, "sesal salah satu keluarga yang enggan disebut namanya.

Menanggapi hal tersebut,  Humas RSUD. Lahat,  Ferry, secara rinci belum mengetahui terkait visum Zainal Abidin.  Namun katanya,  ada aturan terkait visum yang membuat warga harus bayar.  Pembayaran tersebut selain untuk administrasi, jika kasusnya hingga ke Pengadilan juga untuk biaya perawatan termasuk juga biaya jika menggunakan kendaraan.

"Yaa memang ada biaya dan itu ada aturannya.  Biaya tersebut seperti untuk menjahit,  jika korbannya harus dibersihkan hingga dimandikan.  Kecuali jika korban tersebut merupakan Daftar Pencarian Orang (DPO)  atau Target Operasi, baru pihak ke polisian yang bayar jasa tersebut, "terang Ferry.(Red/ Novita)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Responsive Ads Here