Dirut PTBA Arviyan Aripin pada Konference Persnya mengatakan, pada RUPS tahun 2018 ada Enam Agenda Laporan Keuangan Penunjukkan Akuntan Publik, tidak ada perubahan Direksi, penandatanganan kesepakatan, menurut dirut ada penurunan Indeks yang cukup dratis tapi untuk tahun 2019 akan meningkatkan efiensi lainnya.
Bukit Asam bagikan Deviden sebesar 75% dari total Laba 3,76 Triliun, jumlah laba bersih perusahaan 2018 sebesar Rp 5,02 Triliun. Perseroan tahun ini kembali meraih penghargaan proper Emas dari Menteri Lingkungan Hidup sebanyak 6 kali berturut sejak 2013 lalu. PTBA juga meraih penghargaan The Asian Export Award 2018 kategori logam dan penambangan kategori penyuplai DMO batu bara tertinggi dan the best overal BUMN 2018.
Sepanjang 2018 produksi Batubara pesero mengalami kenaikan sebesar 9% dari sebelumnya menjadi 26,3y juta ton, sementara angkutan dengan KA mencapai 26,36 juta ton mengalami kenaikan 1,32 juta ton menjadi 22,69 juta ton tahun 2018.
Pencapaian gemilang tak lepas dari strategis managemen mengoptimalkan peluang ekspor kebeberapa negara, ditengah pembatasan impor yang dilakukan china dari medium to high calore ke premium market dengan tonase mencapai dua kali lipat. Pada pembukaan saham PTBA sebesar Rp 2.500 perlembar penutupan per 31 2018 menjadi 4.300 perlembar, pada target 2019 menargetkan penjualan 28,38 juta ton terdiri dari 13,67 juta ton penjualan domestik 14,71 juta ton penjualan ekspor target meningkat 15% dari rencana penjualan ekspor medium high calirie ke premium market 3,8 jut ton.
Target penjualan perseroan menargetkan produksi batubara sebesar 27,26 juta ton naik 3 % realisasi produksi tahun 2018 sebesar 26,36 juta ton dengan kereta api juga mengalami kenaikan target 21 juta ton dari Tanjung Enim ke Kertapati 4,3 juta Ton total terangkut dari tambang sebesar 23,10 ton masing-masing 19, 40 juta ton kepelabuhan Tarakan Lampung 3,70 ton ke Dermaga Kertapati. Jumlah angkutan batubara meningkat 13% dari target 2017, 20,50 juta ton.
Hilirisasi Batubara sejalan dengan tagline beyond coal perseroan bersama Pertamina dan Air Product melakukan penandatanganan nota kesepahaman gasifikasi batubara menjadi dymenthyl ether (DME) dan sgnthetis natural gas (SNG) du Allentown AS pada November tahun lalu penandatanganan disaksikan Menteri BUMN dan dirut Inalium.
Rencana gasifikasi batubara berlokasi dimulut tambang penarap Riau, selain sinergi dengan BUMN juga kerjasama untuk meningkatkan nilai lebih. Bisnis kalori rendah bersama Pertamina selaku DME dan Air priduct selaku pemilik usaha gasifikasi batubara.
Penandatanganan kerjasama ini berlanjut dengan adanya keberangkatan pendiri Joint Venture Company 16 Januari 2019 antara perseroan Pertamina dan Air Product diJakarta, sebagai dasar studi kelayakan potensi bisnis coal to gas pada awal Februari 2019 sebagai langkah awal transformasi perseroan, proyek ini direncanakan beproduksi tahu. 2023 konsumsi batubara 8,7 juta ton dari tambang peranap milik perseroan.
Perseroan bersama Pertamina, pupuk Indonesia dan Chandra Asri Petrochemical melakukan pencanangan Industri Hilirisasi Batubar dibukit Asam Tanjung Enim dari kalori menjadi Ure kapasitas 570 ribu pertahun direncanakan COD akhir 2022 direncanakan konsumsi batubara untuk proyek mencapai 6,2 juta ton pertahun
Sinergi dengan BUMN lain untuk mengoptimalkan pengangkutan batubara dengan KAI 60 juta pertahun lewat jalur Tanjung Enim-Tarahan Prajin. Sedangkan Enim -Prajin memiliki kapasitas 10 juta ton pertahun Tanjung Enim-Tarahan II direncanakan operasi tahun 2023.(Novita/Idham)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar